Senin, 19 Oktober 2009

Hot wheels


Kamera Nikon D90 lensa 18-70mm f/3.5-4.5
ISo 200, flash internal camera

Sabtu, 10 Oktober 2009

foto satu

foto: ugha, zaidan dan balagh (dari kiri ke kanan) kamera Nikon D90.

Senin, 28 Juli 2008

belajar

BEBAS BELAJAR

Bebas belajar : belajar dengan bebas dimana saja, dan tidak ada seorang pun yang bisa menghalang-halangi untuk belajar.

Setiap manusia berhak untuk menuntut ilmu, dengan ilmu manusia bisa mengetahui apa saja, dan juga bisa berbuat sesuka hati sesuatu yang baik maupun yang buruk. Guna belajar adalah untuk menyaring ilmu yang bermanfaat untuk diri kita maupun berguna bagi semua (mahluk hidup yang ada didunia ini, dan alam sekitar).

Dalam tulisan bebas belajar ini saya juga baru belajar untuk nulis sesuatu untuk diri saya pribadi maupun bagi yang membaca blog ini.

Manfaat belajar banyak sekali, kita bisa menambah ilmu, yang tadinya tidak tahu jadi tahu. Jadi siapa saja bisa bebas belajar, dan belajar dengan siapa saja baik dari guru di sekolah, teman bermain, teman sepekerjaan/kantor, teman sekolah maupun teman kuliah. Belajar bisa dengan bertanya, melihat, mendengar, meraba, mencium dan yang berhubungan dengan panca indera.

Bertanya : kita bisa bertanya kepada seseorang, jika kita tidak mengetahui persoalan atau sesuatu yang ada disekitar kita. Misalnya jika kita ingin menuju kesebuah lokasi yang kita tidak tahu, bisa bertanya dengan seseorang yang mengetahui lokasi tujuan kita, selanjutnya kita bisa bertanya apa saja dengan orang tersebut (mungkin ini dinamakan interaksi komunikasi)

Melihat : kita bisa melihat seseorang mengerjakan sesuatu, dan kita memperhatikan orang tersebut, contoh : jika seseorang sedang mengerjakan sesuatu kita bisa melihat dan memperhatikan orang tersebut bekerja.

Bertanya dan melihat merupakan sarana untuk kita belajar, belajar bisa dikategorikan dengan menuntut ilmu, dalam keyakinan saya, menuntut ilmu itu dari 0 tahun sampai nafas diujung tenggorokan (nyawa/arwah terlepas dari tubuh/raga) awal manusia belajar adalah ketika bayi yang baru keluar dari rahim seorang perempuan/wanita, sampai kita belajar mengucapkan kalimah tiada Tuhan selain Allah dalam keadaan sekarat (sakratul maut).

Bayi yang beru lahir belajar menangis, lalu melihat disekitar, berbicara walau dua huruf (au, ai, ba, bi, bu) yang dipandu oleh kedua orang tuanya ataupun dengan keluarganya.

Orang dewasa/manusia yang sudah lanjut usia ataupun masih muda dalam keadaan koma/sekarat juga perlu bimbingan dengan kerabat, keluarga yang dekat pada saat itu untuk bisa mengucapkan kalimah Lailahailallah (tiada Tuhan selain Allah) itulah belajarnya seorang manusia yang terakhir.

KASUS

Seketika ada seorang anak yang ingin sekolah, tapi dia tidak mempunyai cukup uang untuk keperluan sekolah (saat ini sekolah gratis walaupun dari SD sampai SMP, menurut iklan di TV). Keperluan sekolah banyak sekali saat ini, antara lain seragam (baju dan celana) telah ditentukan warna dan modelnya, buku (pelajaran dan tulis), sepatu, tas dan lain-lain. Mudah-mudahan tidak ada lagi sekolah yang gratis ada embel-embel keperluan sekolah yang ditentukan (buku sekolah, seragam sekolah dll.). sampai saat ini saya belum tahu kenapa ada baju seragam sekolah baik SD, SMP maupun SMU dan menurut saya itu semua adalah kewajiban siswa untuk memakainya, sehingga orang tua anak tersebut mencari uang dengan cara meminjam atau menjual barang yang dimilikinya. Orang tua berkewajiban untuk merawat, mendidik dan menjaga anaknya. Keberhasilan seorang anak tergantung orang tua berapa besar orang tua berusaha untuk mecari rizki (uang) untuk keperluan pendidikan anak, apakah anak tersebut menjadi pejabat, pengusaha, ataupun menteri. Semua itu berawal dari pendidikan/belajar. Dari kasus ini bisa disimpulkan bahwa baju seragam bukan kewajiban anak untuk tidak diperbolehkan masuk sekolah, karena belajar adalah hak anak (manusia) dan sarana belajar bukan baju seragam.